Awal ketertarikan pada PERSIB

Sudah sejak SD saya mengidolakan PERSIB tapi itu hanya sekedar melihat dari layar kaca karena pada saat itu menonton bola hanya hiburan semata, barulah sejak kelas 1 smp sekitar tahun 2006an semester awal teman saya mengajak nonton langsung ke stadion. Kebetulan 2 minggu setelah pembicaraan itu ada pertandingan kandang PERSIB, tidak tahu pasti siapa lawan PERSIB nanti, sebab waktu itu yang saya tahu mengenai klub sepakbola Indonesia yaitu PERSIB&PERSIJA karena rivalitas kedua suporter yg sudah sejak lama. Yang saya ingat pertandingannya digelar di Siliwangi. 


Kebetulan teman saya Khairul Fikri sudah bergabung menjadi anggota Viking(julukan suporter PERSIB), saya pun diajak bergabung bersama teman saya lainnya, tapi letak yg begitu jauh antara sekolah saya(kopo-margahayu) dengan letak sekertariat(jln.gurame) membuat teman saya lainnya berpikir ulang untuk bergabung, belum lagi biaya pendaftaran yang mahal sekitar 90 rb an sudah termasuk kaos, syal dan KTA. 

Bagi anak SMP kelas 1 waktu itu sangat berat biaya sebesar itu, ya sudah agak terpaksa saya sisihkan uang jajan setiap harinya. 1 minggu pertama terlalui untuk mengumpulkan uang, tetapi sepertinya hanya saya dan teman saya yaitu Ryvan Iskandar yg sangat antusias untuk mendaftar. Karena teman yg lainnya tidak jadi ikut bergabung akibat masalah biaya dan jarak. Kami berdua pun rela bolak balik kopo-gurame mengurus persyaratan masuk anggota dan itu memakai kendaraan umum karena belum ada yg punya kendaraan. Sampai-sampai pulang sekolah pun kami pergi kesana karena tidak ada waktu lagi behubung prosesnya yg agak lama. 


3 hari sebelum hari H pertandingan KTA Viking pun jadi dan saya begitu sangat siap mempersiapkan segalanya untuk pertandingan karena ini pertama kalinya saya menonton PERSIB ke stadion. Mulai dari kaos, syal saya sudah dapatkan. Tinggal tiket yang belum kami dapatkan, akhirnya di hari H pertandingan Saya,Ryvan dan Fikri jadi menonton pertandingan PERSIB, kami pun berangkat ke stadion menggunakan kendaraan umum. Sampainya di stadion siliwangi kami bergegas mencari tiket sayangnya tiket di loket sudah habis terpaksa kami dicalo tiket yg waktu itu dihargai Rp 25.000 untuk tribun utara. Sangat mahal dari harga asli yang Rp 15.000. Tetapi uang yang saya keluarkan terbayarkan oleh kemenangan PERSIB waktu itu. Di hari itu juga pertama kalinya saya pulang malam-malam bersama teman-teman menggunakan angkot. Setelah hari itu saya menjadi sering menonton PERSIB ke stadion jika main di Bandung dan menjadi daya tarik tersediri untuk saya.